Rabu, 03 April 2013

Tugas EKONOMI MIKRO MADYA : Jawaban

Magister Ekonomi dan Studi Pembangunan (MESP)
EKONOMI MIKRO MADYA
Dr. Yunastiti Purwaningsih, MP

Take Home Excam
1.      Uraikan apa yang anda ketahui mengenai : elastisitas permintaan, elastisitas pendapatan, elastisitas penawaran.
2.      Uraikan determinan elasitisitas permintaan.
3.      Dari  masing-masing pasangan barang berikut ini, menurut anda manakah yang penawarannya lebih elastis, mengapa demikian?
a.      Buku kuliah wajib dan novel cerita misteri.
b.     Rekaman  musik klasik dan rekaman musik pop.
c.      Persediaan minyak pemanas untuk 6 bulan ke depan, dan persediaan minyak pemanas untuk 5 tahun ke depan.
d.     Bir ringan dan air.
4.      Pada waktu musim kering maka panen padi akan berkurang, sementara pemerintah menghendaki kenaikan harga padi jangan sampai terlalu tinggi. Hal yang melandasi pemerintah adalah fenomena bahwa banyak petani padi sekaligus merupakan konsumen padi dan pendapatan pekerja di perkotaan yang relatif tetap. Gunakan diagram penawaran dan permintaan untuk menunjukkan kebijakan pemerintah tersebut.    
5.      Jelaskan dengan rinci pernyataan di bawah ini :
Penentu besar kecilnya deadweight loss (dwl) dari pajak adalah elastisitas permintaan dan elastisitas penawaran.
6.      Bagaimana perdagangan bebas berdampak pada kesejahteraan di Negara pengekspor (How Free Trade Affects Welfare in an Exporting Country).
7.      Jelaskan dampak kuota impor (Effects of an Import Quota).
8.      Jelaskan kebijakan publik untuk eksternalitas (Public Policy Toward Externalities).

JAWABAN :
1.    Elastisitas permintaan
mengukur seberapa besar kepekaan perubahan jumlah permintaan barang terhadap perubahan harga. Ketika harga sebuah barang turun, jumlah permintaan terhadap barang tersebut biasanya naik, semakin rendah harganya, semakin banyak benda itu dibeli. Elastisitas permintaan ditunjukan dengan rasio persen perubahan jumlah permintaan dan persen perubahan harga. Ketika elastisitas permintaan suatu barang menunjukkan nilai lebih dari 1, maka permintaan terhadap barang tersebut dikatakan elastis di mana besarnya jumlah barang yang diminta sangat dipengaruhi oleh besar-kecilnya harga. Sementara itu, barang dengan nilai elastisitas kurang dari 1 disebut barang inelastis, yang berarti pengaruh besar-kecilnya harga terhadap jumlah-permintaan tidak terlalu besar.
Elastisitas pendapatan
Adalah perubahan dalam permintaan sebagai akibat dari perubahan dalam pendapatan. Misalnya, apabila karena pendapatan meningkat 10%, permintaan suatu barang meningkat 20%, maka elastisitas pendapatannya adalah 20%/10% = 2.
Elastisitas penawaran
Didefinisikan sebagai ukuran kepekaan jumlah penawaran suatu barang dengan harga barang itu sendiri. Elastisitas penawaran mengukur persentase perubahan jumlah penawaran yang terjadi akibat persentase perubahan harga. Sebagai contoh, jika harga sebuah barang naik 10%, jumlah penawarannya naik 20%, maka koefesien elastisitas permintaannya adalah 20%/10% = 2.

2.    Determinan elasitisitas permintaan adalah faktor yang mempengaruhi terjadinya elasitisitas permintaan. Misalnya banyaknya barang subtitusi atau barang penganti, perubahan pendapatan yang mempengaruhi permintaan barang pokok dan barang mewah, definisi pasar dalam arti luas/sempitnya pasar, jangka waktunya pendek atau panjang, factor-faktor tersebut diatas dapat mempengaruhi terjadinya elastisitas permintaan.

3.    Barang yang penawarannya lebih elastis adalah :
a.    Buku cerita misteri karena tidak semua orang menyukai buku tersebut mungkin hanya sebagian orang saja yang menyukainya, berbeda dengan buku wajib sekolah setiap pelajar wajib memilikinya.
b.    Musik Klasik, penyuka musik klasik mungkin hanya sebagian orang saja, atau disebut juga pangsa pasarnya lebih sedikit
c.    Persediaan minyak 5 tahun kedepan disebut elastis karena jangka waktunya panjang
d.   Bir ringan hanya sebagian kecil orang penikmat bir, berbeda dengan air merupakan kebutuhan pokok.

4.    Ada 2 penetapan harga oleh pemerintah bisa dengan : A Price Ceiling That Is Not Binding (tidak mengikat) atau ) A Price Ceiling That Is Binding (mengikat)
     A Price Ceiling That Is Not Binding (tidak mengikat) diagramnya :
1.    Penentu besar kecilnya deadweight loss (dwl) dari pajak adalah elastisitas permintaan dan elastisitas penawaran :
     Dengan adanya Impor, akan meningkatkan harga barang di pasar domestik hal itu akan mengurangi permintaan konsumen karena harga barang lebih mahal, akan tetapi lebih menguntungkan produsen karena harga lebih tinggi sehingga akan terjadi surplus karena penawaran barang lebih tinggi daripada permintaan, oleh karena itu pemerintah akan menetapkan kebijaksanaan tarif dan kuota impor atu dengan penetapan pajak sehingga akan menyebabkan dwl.

2.    Dampak Perdagangan bebas pada kesejahteraan di Negara pengekspor adalah
a.    Konsumen domestik akan mendapatkan harga yang lebih rendah
b.    Meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan.
c.    Dengan adanya perdagangan internasional, kemajuan teknologi yang digunakan dalam proses produksi akan meningkat. Meningkatnya teknologi yang lebih modern dapat meningkatkan produktivitas perusahaan dalam menghasilkan barang-barang.
d.   Perdagangan internasional dapat membuka kesempatan kerja baru, sehingga hal ini menjadi peluang bagi tenaga kerja baru untuk memasuki dunia kerja. Semakin banyak tenaga kerja yangdigunakan oleh perusahaan, maka pengangguran dapat berkurang.
e.    Dalam kegiatan perdagangan internasional, setiap negara akan memperoleh devisa. Semakin banyak barang yang dijual di negara lain, perolehan devisa bagi negara akan semakin banyak.

7. Kuota Impor merupakan salah satu kebijaksanaan yang diambil untuk melindungi  kepentingan industri dan konsumen dalam negeri. Misalnya kebutuhan beras untuk konsumen dalam negeri sebesar 1 juta ton.  Sedangkan kemampuan produksi beras di dalam negeri adalah sebesar 500 ribu ton, maka yang jumlah impor yang diizinkan adalah sebesar 500 ribu ton. Kebijaksanaan tersebut digunakan untuk melindungi hasil pertanian; menjaga keseimbangan neraca pembayaran; dan melindungi kepentingan ekonomi nasional.  

8. Kebijakan publik untuk eksternalitas adalah merundingkan langkah-langkah tanpa menimbulkan biaya khusus yang memberatka alokasi sumber daya, karena eksternalitas bias juga mengakibatkan sanksi moral dan sanksi social, jika langkah-langkah tersebut gagal pemerintah dapat mengambil alih dengan memberikan komando dan control, serta melakukan pendekatan pasar, kebijakan pemerintah bias berupa pemberian pajak atau subsidi. Misal pabrik akan mengurangi polusi akan memerlukan biaya tambahan, akan dibebankan pajak untuk per unit polusinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar