Magister Ekonomi dan Studi Pembangunan (MESP)
EKONOMI MIKRO MADYA
Dr. Yunastiti Purwaningsih, MP
Take Home Excam
1.
Uraikan apa yang anda ketahui
mengenai : elastisitas permintaan, elastisitas pendapatan, elastisitas
penawaran.
2.
Uraikan determinan elasitisitas
permintaan.
3.
Dari masing-masing pasangan barang berikut ini,
menurut anda manakah yang penawarannya lebih elastis, mengapa demikian?
a.
Buku kuliah wajib dan novel cerita
misteri.
b.
Rekaman musik klasik dan rekaman musik pop.
c.
Persediaan minyak pemanas untuk 6
bulan ke depan, dan persediaan minyak pemanas untuk 5 tahun ke depan.
d.
Bir ringan dan air.
4.
Pada waktu musim kering maka panen
padi akan berkurang, sementara pemerintah menghendaki kenaikan harga padi
jangan sampai terlalu tinggi. Hal yang melandasi pemerintah adalah fenomena
bahwa banyak petani padi sekaligus merupakan konsumen padi dan pendapatan
pekerja di perkotaan yang relatif tetap. Gunakan diagram penawaran dan
permintaan untuk menunjukkan kebijakan pemerintah tersebut.
5.
Jelaskan dengan rinci pernyataan
di bawah ini :
Penentu besar kecilnya deadweight loss (dwl) dari pajak
adalah elastisitas permintaan dan elastisitas penawaran.
6.
Bagaimana
perdagangan bebas berdampak pada kesejahteraan di Negara pengekspor (How Free
Trade Affects Welfare in an Exporting Country).
7.
Jelaskan
dampak kuota impor (Effects of an Import Quota).
8.
Jelaskan
kebijakan publik untuk
eksternalitas (Public Policy Toward Externalities).
JAWABAN :
1. Elastisitas
permintaan
mengukur seberapa
besar kepekaan perubahan jumlah permintaan barang terhadap perubahan harga.
Ketika harga sebuah barang turun, jumlah permintaan terhadap barang tersebut
biasanya naik, semakin rendah harganya, semakin banyak benda itu dibeli.
Elastisitas permintaan ditunjukan dengan rasio
persen perubahan jumlah permintaan dan persen perubahan harga. Ketika
elastisitas permintaan suatu barang menunjukkan nilai lebih dari 1, maka
permintaan terhadap barang tersebut dikatakan elastis di mana besarnya
jumlah barang yang diminta sangat dipengaruhi oleh besar-kecilnya harga.
Sementara itu, barang dengan nilai elastisitas kurang dari 1 disebut barang inelastis,
yang berarti pengaruh besar-kecilnya harga terhadap jumlah-permintaan tidak
terlalu besar.
Elastisitas pendapatan
Adalah perubahan dalam permintaan sebagai akibat dari perubahan dalam
pendapatan. Misalnya, apabila karena pendapatan meningkat 10%, permintaan suatu
barang meningkat 20%, maka elastisitas pendapatannya adalah 20%/10% = 2.
Elastisitas
penawaran
Didefinisikan
sebagai ukuran kepekaan jumlah penawaran suatu barang dengan harga barang itu
sendiri. Elastisitas penawaran mengukur persentase perubahan jumlah penawaran
yang terjadi akibat persentase perubahan harga. Sebagai contoh, jika harga
sebuah barang naik 10%, jumlah penawarannya naik 20%, maka koefesien
elastisitas permintaannya adalah 20%/10% = 2.
2.
Determinan elasitisitas permintaan adalah faktor yang mempengaruhi
terjadinya elasitisitas permintaan. Misalnya banyaknya barang subtitusi atau
barang penganti, perubahan pendapatan yang mempengaruhi permintaan barang pokok
dan barang mewah, definisi pasar dalam arti luas/sempitnya pasar, jangka
waktunya pendek atau panjang, factor-faktor tersebut diatas dapat mempengaruhi
terjadinya elastisitas permintaan.
3.
Barang
yang penawarannya lebih elastis adalah :
a.
Buku cerita misteri karena tidak
semua orang menyukai buku tersebut mungkin hanya sebagian orang saja yang
menyukainya, berbeda dengan buku wajib sekolah setiap pelajar wajib
memilikinya.
b.
Musik Klasik, penyuka musik klasik
mungkin hanya sebagian orang saja, atau disebut juga pangsa pasarnya lebih
sedikit
c.
Persediaan minyak 5 tahun kedepan
disebut elastis karena jangka waktunya panjang
d.
Bir ringan hanya sebagian kecil
orang penikmat bir, berbeda dengan air merupakan kebutuhan pokok.
4.
Ada 2 penetapan harga oleh
pemerintah bisa dengan :
A Price Ceiling That Is Not
Binding (tidak mengikat) atau ) A Price Ceiling That Is Binding (mengikat)
A Price Ceiling That Is Not Binding (tidak
mengikat) diagramnya :
1.
Penentu besar kecilnya deadweight
loss (dwl) dari pajak adalah elastisitas permintaan dan elastisitas penawaran :
Dengan adanya Impor, akan meningkatkan
harga barang di pasar domestik hal itu akan mengurangi permintaan konsumen
karena harga barang lebih mahal, akan tetapi lebih menguntungkan produsen
karena harga lebih tinggi sehingga akan terjadi surplus karena penawaran barang
lebih tinggi daripada permintaan, oleh karena itu pemerintah akan menetapkan
kebijaksanaan tarif dan kuota impor atu dengan penetapan pajak sehingga akan
menyebabkan dwl.
2. Dampak Perdagangan bebas pada
kesejahteraan di Negara pengekspor adalah
a.
Konsumen
domestik akan mendapatkan harga yang lebih rendah
b.
Meningkatkan
kesejahteraan secara keseluruhan.
c. Dengan
adanya perdagangan internasional, kemajuan teknologi yang digunakan dalam
proses produksi akan meningkat. Meningkatnya teknologi yang lebih modern dapat
meningkatkan produktivitas perusahaan dalam menghasilkan barang-barang.
d. Perdagangan
internasional dapat membuka kesempatan kerja baru, sehingga hal ini menjadi
peluang bagi tenaga kerja baru untuk memasuki dunia kerja. Semakin banyak
tenaga kerja yangdigunakan oleh perusahaan, maka pengangguran dapat berkurang.
e. Dalam
kegiatan perdagangan internasional, setiap negara akan memperoleh devisa.
Semakin banyak barang yang dijual di negara lain, perolehan devisa bagi negara
akan semakin banyak.
7.
Kuota Impor merupakan salah satu kebijaksanaan yang diambil untuk melindungi kepentingan industri dan konsumen dalam
negeri. Misalnya kebutuhan beras untuk konsumen dalam negeri sebesar 1 juta
ton. Sedangkan kemampuan produksi beras di dalam negeri adalah sebesar
500 ribu ton, maka yang jumlah impor yang diizinkan adalah sebesar 500 ribu ton.
Kebijaksanaan tersebut digunakan untuk melindungi hasil pertanian; menjaga
keseimbangan neraca pembayaran; dan melindungi kepentingan ekonomi nasional.
8.
Kebijakan publik untuk eksternalitas
adalah merundingkan langkah-langkah tanpa menimbulkan biaya khusus yang
memberatka alokasi sumber daya, karena eksternalitas bias juga mengakibatkan
sanksi moral dan sanksi social, jika langkah-langkah tersebut gagal pemerintah
dapat mengambil alih dengan memberikan komando dan control, serta melakukan
pendekatan pasar, kebijakan pemerintah bias berupa pemberian pajak atau
subsidi. Misal pabrik akan mengurangi polusi akan memerlukan biaya tambahan,
akan dibebankan pajak untuk per unit polusinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar